Cindychristyarum’s Blog
Just another WordPress.com weblog

Mei
01

Berita III, Human Interest: Fenomena Facebook

Penulis: Cindy Christy Arum & Cynthia Devi

200 juta warga dunia diperkirakan akan menjadi pengguna setia Facebook.

Seperti yang diberitakan Koran Seputar Indonesia pada hari Selasa, sekitar 70 persen pengguna Facebook justru tidak berasal dari Amerika. Di Indonesia sendiri pengguna Facebook lebih dari satu juta orang, mengalahkan Hongkong, Malaysia, dan Singapura. Menurut Kepala Pemasaran dan Merek Indosat, Teguh Prasetya, hal ini dapat berdampak baik bagi perusahaan untuk mengenalkan produk atau profilnya. Selain itu juga dapat membentuk komunitas dan berkomunikasi dua arah. Melalui Facebook, segala saran atau keluhan bisa langsung direspon oleh perusahaan yang bersangkutan sekaligus menjalin kedekatan dengan pelanggan.

Mei
01

LEMBAGA EKSEKUTIF

Pengertian Lembaga Eksekutif

Lembaga atau Badan Eksekutif memiliki dua arti . yaitu arti luas dan arti sempit.

Badan eksekutif dalam arti luas mencangkup semua lembaga negara yang berada dalam konsep yang dikenal sebagai trias politica, yaitu badan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Pengertian dalam arti sempit nya, lembaga eksekutif adalah mencangkup lembaga yang menjalamkan atau melaksanakan pemerintahan secara operasional dan sehari-hari. Lembaga ini dipimpin oleh kepala negara yang mungkin merangkap sebagai kepala pemerintahan yang dikenal dalam sistem presidensial. Makalah ini membahas Badan Eksekutif dalam arti sempit.

A.Sistem Parlementer

Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer, antara lain sebagai berikut:

  1. Kekuasaan legislatif (DPR) lebih kuat darip[ada kekuasaan eksekutif (pemerintah = perdana menteri)
  2. Menteri-menteri (kabinet) harus mempertanggungjawabkan semua tindakannya kepada DPR. Artinya kabinet harus mendapat kepercayaan (mosi) dari parlemen.
  3. Program-program kebijaksanaan kabinet harus disesuaikan dengantujuan politik sebagian besar anggota parlemen. Bila kabinet melakukan penyimpangan terhadap program-program kebijaksanaan yang dibuat maka anggota parlemen dapat menjatuhkan kabinet dengan memberikan mosi tidak percaya kepada pemerintah.
  4. Kedudukan kepala negara (raja, ratu, pangeran, atau kaisar) hanya sebagai lambang atau simbol yang tidak dapat diganggu gugat.

Terdapat pemisahan antara kepala negara dan kepala pemerintahan. Namun tak ada pemisahan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Baik eksekutif maupun legislatif berada di parlemen. Jajaran eksekutif adalah anggota parlemen. Karenanya sistem ini disebut parlementer.

B. Sistem Presidensiil

Eksekutif dipegang oleh presiden sebagai kepala pemerintahan yang sekaligus adalah kepala negara. Kekuasaan legislatif berada di Parlemen. Eksekutif dan legislatif memiliki kekuasaan terpisah yang seimbang. Presiden sebagai pimpinan eksekutif memiliki hak untuk mengangkat pejabat negara, namun memerlukan persetujuan legislatif. Legislatif tak bisa memberhentikan presiden, dan presiden tak bisa membubarkan legislatif.

Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasar UUD 1945 sebelum Diamandemen.

Sistem pemerintahan Indonesia tertuang dalam UUD 1945 tentang 7 kunci pokok sistem pemerintahan, yaitu:

1. Indonesia adalah Negara yang berdasar atas hukum (rechtsstaat)

2. Sistem Konstitusional

3. Kekuasaan tertinggi di tangan MPR

4. Presiden adalah penyelenggara pemerintah Negara yang tinggi di bawah MPR.

5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR

6. Menteri Negara adalah pembantu presiden dan tidak bertanggung jawab terhadap DPR

7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.

Berdasarkan tujuh kunci pokok tersebut, sistem pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945 menganut sistem pemerintahan presidensial. Sistem pemerintahan ini dijalankan semasa Orde Baru dibawah kepemimpinan Presiden Suharto.
Ciri dari sistem pemerintahan presidensial ini adalah adanya kekuasaan yang amat besar pada lembaga kepresidenan.

Pada saat sistem pemerintahan Presiden Suharto, kekuasaan presiden berdasar UUD 1945 adalah sebagai berikut:

a. Pemegang kekuasaan legislative.

b. Pemegang kekuasaan sebagai kepala pemerintahan.

c. Panglima tertinggi dalam kemiliteran.

d. Berhak mengangkat & melantik para anggota MPR dari utusan daerah atau golongan.

e. Berhak mengangkat para menteri dan pejabat Negara.

d. Berhak menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan Negara lain.

e. Berhak mengangkat duta dan menerima duta dari Negara lain.

f. Berhak memberi gelaran, tanda jasa, dan lain – lain tanda kehormatan.

g. Berhak memberi grasi, amnesty, abolisi, dan rehabilitasi.

Sistem Presidensiil pada waktu itu menimbulkan dampak positif dan dampak negatif.

  • Dampak negatif yang terjadi dari sistem pemerintahan yang bersifat presidensial ini adalah sebagai berikut :
  • Terjadi pemusatan kekuasaan Negara pada satu lembaga, yaitu presiden.
  • Peran pengawasan & perwakilan DPR semakin lemah.
  • Pejabat – pejabat Negara yang diangkat cenderung dimanfaat untuk loyal dan mendukung kelangsungan kekuasaan presiden.
  • Kebijakan yang dibuat cenderung menguntungkan orang – orang yang dekat presiden.
  • Menciptakan perilaku KKN.
  • Terjadi personifikasi bahwa presiden dianggap Negara.
  • Rakyat dibuat makin tidak berdaya, dan tunduk pada presiden.
  • Dampak positif yang terjadi dari sistem pemerintahan yang bersifat presidensial ini adalah sebagai berikut :
  • Presiden dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan pemerintahan.
  • Presiden mampu menciptakan pemerintahan yang kompak dan solid.
  • Sistem pemerintahan lebih stabil, tidak mudah jatuh atau berganti.
  • Konflik dan pertentangan antar pejabat Negara dapat dihindari.

Indonesia memasuki era reformasi. Dimana bangsa Indonesia ingin dan bertekad untuk menciptakan sistem pemerintahan yang demokratis. Oleh karena itu perlu disusun pemerintahan berdasarkan konstitusi (konstitusional). Yang bercirikan sebagai berikut :

  • Adanya pembatasan kekuasaan ekskutif.
  • Jaminan atas hak – hak asasi manusia dan warga Negara.

Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasar UUD 1945 setelah Diamandemen.

Pokok – pokok sistem pemerintahan ini adalah sebagai berikut :
• Bentuk Negara kesatuan dengan prinsip otonomi yang luas. Wilayah Negara terbagi menjadi beberapa provinsi.
• Bentuk pemerintahan adalah Republik.
• Sistem pemerintahan adalah presidensial.
• Presiden adalah kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan.
• Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.
• Parlemen terdiri atas dua (bikameral), yaitu DPR dan DPD.
• Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh mahkamah agung dan badan peradilan di bawahnya.

Sistem pemerintahan ini pada dasarnya masih menganut sitem presidensial. Hal ini terbukti dengan presiden sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan. Presiden juga berada di luar pengawasan langsung DPR dan tidak bertanggung jawab terhadap parlemen.

Beberapa variasi dari sistem pemerintahan presidensial di Indonesia adalah sebagai berikut :

• Presiden sewaktu – waktu dapat diberhentikan MPR atas usul dan pertimbangan dari DPR.
• Presiden dalam mengangkat pejabat Negara perlu pertimbangan dan/atau persetujuan DPR.
• Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan dan/atau persetujuan DPR.
• Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang – undang dan hak budget (anggaran).

Dengan demikian, ada perubahan – perubahan baru dalam sistem pemerintahan Indonesia. Hal itu diperuntukkan dalam memperbaiki sistem presidensial yang lama. Perubahan baru tersebut, antara lain adanya pemilihan presiden secara langsung, sistem bicameral, mekanisme check and balance, dan pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada parlemen untuk melakukan pengawasan dan fungsi anggaran.

C. Lembaga Eksekutif Indonesia

Badan eksekutif di Indonesia menganut sistem presidensial. Dalam UUD 1945, dikatakan bahwa Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan berdasarkan UU. Dalam menjalankan tugasnya, ia dibantu oleh seorang wakil presiden, dan sejumlah menteri yang dipilih secara langsung oleh Presiden sebagai kepala eksekutif.

Presiden menjalankan 3 tugas yaitu

  1. sebagai kepala negara,
  2. sebagai kepala pemerintahan.
  3. sebagai panglima tertinggi


Hak Kekuasaan dan Wewenang Presiden RI sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan

Presiden RI dalam menjalankan tugas sebagai Kepala Negara dibantu seorang Wakil presiden dan mentri-mentri yang masing-masing mentri mengepalai bidang-bidang tertentu.

Presiden memiliki kewenangan untuk melakukan hal-hal dibawah ini:

  1. Menetapkan dan mengajukan anggota dari hakim konstitusi (mahkamah konstitusi).
  2. Mengangkat Duta dan Konsulat untuk Negara lain dengan pertimbangan DPR.
  3. Menerima Duta dari negara lain dengan pertimbangan DPR.
  4. Memberikan grasi (grasi adalah permohonan seseorang kepada Presiden atas hukum yang telah dijatuhkan oleh pengadilan. Permohonan grasi dimaksudkan agar hukuman dirubah sesuai dengan kebijaksanaan Presiden) dan rehabilitasi dengan pertimbangan dari Mahkamah Agung.
  5. Memberikan Amnesti, Abolisi dan Rehabilitasi (Amnesti dan Abolisi diberikan kepada orang yang telah melakukan suatu tindak pidana akibat persengketaan politik. Berbeda dengan grasi amnesti dan abolisi tidak memerlukan permohonan terlebih dahulu namun dengan hak prerogatif presiden berhak malakukannya. Denagn pemberian amnesti maka semua akibat pidana dihapuskan sementara abolisi, penuntutan ditiadakan. Rehabilitasi ialah pemulihan hak.) dengan pertimbangan dari DPR.
  6. Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Udara, Angkatan Darat dan Angkatan Laut.
  7. Menyatakan keadaan bahaya yang syarat-syaratnya diatur oleh undang-undang.
  8. Menyatakan perang dengan negara lain, damai dengan negara lain dan perjanjian dengan negara lain atas pertimbangan DPR.
  9. Membuat perjanjian yang menyangkut hajat hidup orang banyak, mempengaruhi beban keuangan negara dan atau mengharuskan adanya perubahan atau pembentukan undang-undang harus dengan persetujuan DPR.
  10. Memberi gelar, tanda kehormatan, tanda jasa dan sebagainya yang diatur oleh undang-undang.
  11. Menetapkan calon Hakim Agung yang diusulkan oleh Komisi Yudisial (Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU no 20 tahun 2004 yang berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon hakim agung) dengan persetujuan DPR.
  12. Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang dipilih oleh DPR atas dasar pertimbangan DPD.
  13. Membentuk dewan pertimbangan yang memiliki tugas memberi nasehat dan pertimbangan untuk Presiden yang diatur oleh undang-undang.
  14. Membahas rancangan Undang-Undang untuk mendapatkan persetujuan dari DPR.
  15. Mengesahkan Rancangan Undang-Undang yang disetujui bersama oleh DPR sehingga dapat menjadi undang-undang secara penuh.
  16. Mengajukan Rancangan Undang-Undang APBN untuk dibahas bersama DPR agar bisa menjadi Undang-Umdang.
  17. Menetapkan peraturan pemerintah sebagai penganti undang-undang dalam keadaan genting dan memaksa.
  18. Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR.


D. Tipe- Tipe Kabinet

Untuk menjalankan kekuasaan eksekutif, biasanya pemerintah membentuk kabinet atau dewan menteri. tipe-tipe kabinet dapat dibedakan:

– Kabinet Ministerial, yaitu kabinet yang pelaksanaan tugasnya        dipertanggungjawabkan oleh para menteri kepada parlemen, sedangkan kepala negara selaku pimpinan negara/ pemerintah tidak dapat diganggu gugat. Kabinet            ini dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. a.   Kabinet Parlementer, yaitu kabinet yang pembentukannya melalui                         campur tangan parlemen. Tata cara pembentukan kabinet parlementer        pada umumnya sebagai berikut: Kepala Negara menunjuk seseorang atau    beberapa orang formator yang kemudian berunding dengan parlemen.

Kabinet ini dibagi lagi menjadi 3 jenis:

1. Kabinet Partai, yaitu kabinet yang menteri-menterinya berasal                                    dari satu partai yang menguasai suara terbanyak di parlemen.
2. Kabinet Koalisi, yaitu kabinet yang menteri-menterinya berasal                                  dari beberapa partai yang secara bersama-sama menguasai suara                                   terbanyak di parlemen.
3. Kabinet Nasional, yaitu kabinet yang menteri-menterinya                               berasal dari seluruh partai yang punya perwakilan dalam parlemen.

b. Kabinet Ekstra Parlementer, yaitu kabinet yang pembentukannya dilakukan Kepala Negara tanpa campur tangan parlemen. Meskipun            demikian, para menteri tetap bertanggung jawab kepada parlemen.       Kabinet ekstra parlementer biasa disebut juga Kabinet Karya atau Zaken          Kabinet (karena beranggotakan orang-orang yang cakap/ ahli di bidang        masing-masing).

–               Kabinet Presidensial, yaitu kabinet yang pelaksanaan tugasnya           dipertanggungjawabkan oleh presiden. Para menteri tidak dapat dijatuhkan oleh    parlemen karena para menteri diangkat dan bertanggung jawab kepada presiden          sebagai pembantu-pembantu presiden.

Apr
09

BAB I

LATAR BELAKANG

Dalam rangka mengahasilkan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya maka melalui mata kuliah Introduction to Sosiology, mahasiswa/i The London School of Public Relations – Jakarta diberikan tugas observasi lapangan oleh dosen pembimbing mata kuliah ini yaitu Bapak Sherman Zein mengenai kehidupan sosial di dalam masyarakat Indonesia yang beragam ini. Tim kerja kami mendapatkan target Pekerja Seks Komersial (PSK) untuk observasi ini.

Tujuan diberikannya tugas observasi ini agar mahasiswa/i komunikasi mampu mengaplikasikan teori-teori yang ada ke dalam masyarakat dimana yang akan menjadi tujuan akhir dari mahasiswa/i jurusan Komunikasi Massa (Mass Communication). Teori – teori yang dimaksud bukan hanya berasal mata kuliah Sociology namun juga berasal dari mata kuliah Communication Sciece, Commnucation Theories, Psychology Communication dan Investigative Reporting.

Dalam observasi PSK ini kami mulai dengan mengobservasi tempat tinggal para PSK yang biasa disebut mess hingga ke lapangan tempat mereka bekerja. Data yang kami peroleh dari 5 (lima) PSK ini akan kami jadikan langkah awal dalam menyelesaikan tugas observasi ini yang kemudian kami sebut sebagai subjek dalam pembahasan ini. Kelima PSK yang kami maksud adalah Kiki, Ana, Nola, Marina, dan Ivana. Nama – nama tersebut merupakan nama samaran yang sengaja dibuat agar para pelanggan lebih tertarik karena secara psikologi nama seseorang akan mempengaruhi kehidupan sosialnya juga. Pada dasarnya para PSK ini berasal dari pulau Jawa bahkan dari luar negeri dengan berbagai latar belakang yang membuat mereka berkecimpung di dalam profesi ini. Mulai dari masalah ekonomi, sosial, cinta bahkan karena hanya sekedar sebagai pekerjaan sampingan (free lance).

Untuk observasi ini kami lebih banyak menggunakan metode wawancara secara langsung dengan subjek melalui pertanyaan-pertanyaan yang sudah kami siapkan. Agar tidak menyalahi aturan dalam berbincang-bincang dengan subjek kami pun mengikuti alur pembicaraan dengan subjek. Observasi ini akan lebih baik apabila dilengkapi dengan data serta dokumentasi yang mendukung sebuah fakta yang telah kami gali dari lapangan. Kami menggunakan kamera dan alat perekam digital dengan alasan selama wawancara sangat sulit bagi kami untuk mengingat semua informasi dari subjek yang untuk kemudaian akan kami olah.

Kesuksesan dalam observasi ini juga bergantung kepada pembagian tugas yang baik dan kinerja dari setiap anggota kelompok kerja kami. Dalam tugas observasi ini teamwork kami terdiri dari lima orang yaitu:

  1. Alta Windiana

  1. Cindy Christy Arum

  1. Fransiska

  1. Julius Caesar

  1. Syafri Doini

BAB II

HASIL OBSERVASI

Hari 1

Tanggal : Selasa, 11 Desember 2007

Target Observasi : Pekerja Seks Komersial

Jumlah : 3 (tiga)

Lokasi : Kos – Kosan

Cengkareng Indah – Jakarta Barat

Waktu : 15.00 – 17.00

Hari 2

Tanggal : Kamis, 20 Desember 2007

Target Observasi : Pekerja Seks Komersial Asing

Jumlah : 2 (dua)

Lokasi : Pub/ Klub

Hayam Wuruk- Jakarta

Waktu : 21.30 – Selesai

Selasa, 11 Desember 2007 (Jakarta) pukul 13.00 hari pertama observasi tim kami berangkat dari LSPR di Sudirman park menuju tempat target untuk memulai tugas observasi ini. Perjalanan kami melewati kawasan Slipi Jaya lalu Grogol dan berberbelok ke jalan Daan Mogot dan kemudian menuju kawasan Cengkareng Indah, Jakarta Barat tepatnya berdekatan dengan wilayah PT.ABC. Jalan yang kami lalui cukup rusak dan lokasi target yang kami tuju cukup jauh dan masuk ke dalam gang-gang kecil dimana hanya satu mobil yang bisa mengakses jalan tersebut.

Setelah tim kami memarkirkan kendaraan kami pun mencoba menyusuri salon yang terkenal sering dikunjungi para kupu-kupu malam ini untuk memanjakan diri mereka, sebut saja Cantik Salon. Salon tersebut terletak tidak jauh dari kos mereka. Karena sudah membuat janji dengan pemilik salon, kami pun langsung di antar menuju kos yang dimaksud. Setibanya disana suasana memang tampak ramai dan seperti kos-kosan ditemani lagu T2 yang memang sedang populer. “Aa Aa…Ok….Ku mau dengar Ok…Yeah…” Tampak banyak wanita malam mengenakan pakaian yang cukup minim di waktu senggang mereka sembari menunggu saat malam tiba. Menurut pernyataan salah satu target yang kami temui menyatakan ada sekitar 41 kamar yang semuanya ditempati oleh mereka. Mereka tampak bercengkerama dengan rekan-rekan sejawat mereka dan teman laki-laki yang tentunya tidak kami kenal. Sesampainya disana kami bertemu Kiki(31) lalu diikuti dengan Ana (24), dan Nola (25).

Hari kedua, Kamis 20 Desember 2007 hari pertama kami libur Natal dan Tahun Baru, merupakan kesempatan bagus untuk observasi selanjutnya. Ditemani oleh beberapa teman kami yang kenal dan pernah ke klub di kawasan Hayam Wuruk Jakarta, dimana tempat tersebut menyediakan PSK elite atau disebut juga dengan PSK Asing. Saat memasuki Klub malam tersebut suasananya begitu dingin bagi kami yang baru pertama kali masuk ke tempat seperti ini. Ada bodyguard di depan pintu masuk mengawasi para pendatang, suasana di dalam klub sangat bising diiringi alunan house music yang dimainkan oleh seorang DJ, disambut pula dengan laser biru dan merah yang memeriahkan suasana di dalam. Walaupun minim lampu, kami masih dapat melihat samara-samar wanita bule yang sedang melayani tamu minum. Setelah berbincang-bincang dengan “leader” disana, PSK asing yang “tersedia” di klub ini berasal dari Rusia, China, Uzbekistan, dan Thailand. Akhirnya dengan susah payah kami dapat mewancarai dua PSK asing yang sedang senggang dan mereka berdua sudah tidak canggung lagi diwawancara karena mereka pernah sekali diwawancara oleh wartawan sebuah majalah tapi sayangnya keterbatasan bahasa dan waktu membatasi kami untuk bertanya lebih jauh, walau kami ditemani seorang “guide”, mereka adalah Marina (29) dan Ivana (27). Mereka berdua berasal dari Rusia.

Kisah Kiki, Ana, dan Nola

Kiki mengaku berasal Malang dan merupakan lulusan S1 Ekonomi dari salah satu perguruan tinggi swasta di Malang sedangkan Ana berasal dari Indramayu dan Nola berasal dari Sidoarjo. Karena batal menikah di Malang membuat Kiki memutuskan untuk mancari pekerjaan dengan pendidikan S1 nya. Kiki ditawari bekerja di Jepang dan diharuskan mengikuti pelatihan sebagai waitress di Bandara, sebuah pub di kawasan Pesing, Jakarta Barat. Kiki mengakui kalau ia merupakan orang yang mudah menyesuaikan diri. Tak terlintas di benaknya sedikitpun bahwa tempat itu merupakan awal dari perjalanan kisahnya menjadi PSK. Sebagai waitress yang lumayan cantik, Kiki mendapat banyak sambutan dari tamu-tamu pub sebagai orang baru. Tips yang diberikan lumayan yaitu sekitar Rp.5000,- pada tahun 1999. Setelah dua minggu bekerja sebagai waitress ia pun ditawari oleh seorang germo untuk mendapatkan uang yang cukup banyak dengan menjual keperwanannya. Semangat Kiki untuk melupakan tunangannya di kampung serta membanggakan orang tuanya membuatnya tidak berpikir panjang lagi dan mengambil tawaran tersebut. Kasur dengan seprei putih menjadi saksi bisu hilangnya keperawanan Kiki pada saat itu di dalam ruangan berukuran 4×3 meter dengan tarif Rp.2.500.000,- Kode etik dalam dunia PSK adalah apabila seorang wanita ingin menjual keperawanannya adalah dengan menyiapkan kasur dengan seprei putih. Kariernya pun berjalan hingga saat ini.

Lain lagi dengan Ana yang pada saat merintis karirnya berumur 15tahun. Peristiwa Mei 1998 membuat Ana dijual oleh ayahnya kepada seorang germo di Indramayu tahun 1999. Berdasarkan informasi yang kami dapatkan sekitar 70% masyarakat Indramayu menjual dan mendukung anak perempuannya untuk berkarier di bidang pemuasan nafsu laki-laki ini. Ana ditemani ayahnya mengahantarnya hingga ke Jakarta. Sama halnya dengan kisah Kiki yang kisah hilangnya keperawanannya hanya disaksikan kasur berseprei putih di dalam ruangan kecil berukuran 4×3 meter. Pub Bandara dengan 4 lantai dengan karaoke pada lantai pertama, dangdut pada lantai kedua, diskotik pada lantai ketiga dan kamar untuk check in di lantai keempat. Keperawanan Ana dijual Rp.3.500.000,- pada hari pertamanya dan Rp. 750.000,- pada hari keduanya yang kemudian berangsur-angsur turun. Kariernya pun berjalan hingga sekarang.

Nola yang berumur 25 tahun juga tidak menyangka dirinya menjadi penjaja seks. “ Keluarga saya sangat miskin, saudara saya banyak ada 6 saya anak ketiga, nggak tega liat bapak banting tulang, dulu saya pernah jadi buruh tani loh..”, aku Nola. Ia meninggalkan kampung halaman sejak umur 17 tahun dan hanya berijazahkan SMP. Tadinya ia ditawari bekerja di pub dan karaoke dan hanya sekedar menemani tamu-tamu minum, namun kata pengelola pub jika menemani tamu penghasilannya kecil, lebih baik temani tamu diranjang. Nola pun hanya mengiyakan saja. Nola pun memberikan keperawanannya kepada salah satu pelanggan yang sudah bapak-bapak. Ia belum mengerti saat itu, jika menjual keperawanan maka akan dibayar mahal, sayangnya hasilnya itu dimakan oleh manajer pub. Lalu Nola sudah terbiasa dan semakin ahli, bahkan ia pindah dari germo satu ke germo lain untuk mendapat penghasilan yang lebih baik dan akhirnya sampai kepada Salon di Cengkareng ini. Nola juga berharap agar adiknya tidak terjerumus kepada lembah nista ini.

Alasan ekonomi yang biasanya dijadikan alasan oleh para wanita malam bukan merupakan alasan yang utama namun masalah sosial yang lain seperti masalah sosial seperti yang dihadapi Kiki di Malang. Rasa malu membuatnya memutuskan untuk meninggalkan Malang.

  1. KELUARGA

Bebeda dengan Ana yang profesinya didukung oleh keluarganya. Kiki hingga saat ini masih merahasiakan pekerjaan yang dipandang rendah oleh masyarakat awam ini. Setiap lebaran, Kiki selalu menyempatkan dirinya untuk pulang kampung dan apapun nasihat dari orang tua tetap ia patuhi. Sholat lima waktu tetap ia jalani berikut juga puasa.

Sayangnya orangtua Nola tidak tahu apa-apa mengenai profesi anaknya, mereka hanya menerima uang kiriman dari Nola tanpa tahu uang itu berasal dari mana.

Dalam bersosialisi setiap manusia tetap memiliki satu sisi yang bisa dibanggakan dari dirinya. Sisi itulah yang membuat keseimbangan dalam diri mereka sehingga mereka dapat bertahan.

  1. KEHIDUPAN MALAM

Kehidupan malam yang erat kaitannya dengan pandangan sosial dari masyarakat karena merupakan cara untuk meneruskan hidup yang diharamkan. Para PSK ini kerap kali terjaring operasi dadakan yang diadakan oleh pihak polisi. Kiki, Ana dan Nola yang pada awal terjaring sempat berpikir untuk tidak meneruskan profesi ini. Namun mereka hanya ditahan semalam oleh pihak polisi dan kemudian dibebaskan sedangkan mami dari anak-anak ini masih tetap ditahan hingga dapat membayar tebusan RP.350.000,-. Semenjak itulah Kiki, Ana, dan Nola selalu siap apabila mendapat kabar tentang akan diadakannya razia para PSK terutama di bulan puasa. Namun hal ini dapat dihindari apabila mereka membayar iuran Rp.250.000,- per bulan kepada pihak aparat. Terlepas dari masalah razia, mereka juga kerap mendapatkan pelanggan yang berasal dari kalangan polisi, ABRI bahkan aparat pemerintahan. Pelanggan-pelanggan yang berasal dari kalangan tertentu kadangkala ada yang membayar namun ada juga yang tidak mau membayar dengan ancaman akan mengacak-acak tempat kerja mereka. Ketika ditanyai apakah di tempat kerja pihak pub menyediakan security Kiki secara spontan menjawab “Ada tentunya, namun pihak security kami tidak bisa apa-apa…Karena mereka takut pihak seperti polisi itu memanggil polisi-polisi yang lain. Kan mereka punya koneksi-koneksi. Kami pun takut lah ntar tempat kita cari duit ditutup…”.

Lain di tempat kerja lain lagi di mess. Biasanya para PSK ini dijemput pukul 19.30 dari mess mereka dan kembali ke mess pukul 05.00 pagi. Warga yang sebenarnya terganggu dengan kehadiran mereka merasa risih dan tak jarang mereka mengata-ngatai para wanita malam ini sehingga tak jarang kata-kata kasar dilontarkan para PSK ini. Bagaimana tidak? “Bagaimana kalau warga-warga di posisi kami. Kami melakukan ini juga karena kami terpaksa. Toh siapa sih yang mau? Hanya saja kami uda terlanjur basah.” Jawab Ana dengan kesal.

Nah, disinilah peran mami sebagai pengasuh anak-anak malam mengayomi anak-anak asuhnya agar bagaimanapun kita harus tetap menghormati warga bahkan menyempatkan diri untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Dapat dilihat bahwa dalam kehidupan para malam bukan hanya didominasi oleh hal-hal yang negatif. Namun etika dan tata karma kesopanan masih dijaga. “Walaupun kami dianggap apa lah ya…Kami harus tetap bisa dihormati orang dan itu bisa terjadi kalo kita menghargai orang juga” lanjut Nola.

  1. KODE ETIK DUNIA PROSTITUSI

Pada saat tugas di tempat kerja banyak juga norma-norma yang harus diikuti. Seperti pernyataan Kiki berikut ini, “….kita itu kadang lagi nemenin tamu-tamu karaoke atau apa juga ga sembarangan (maaf) diobok-obok. Kalo mau monggo di atas ada tempat yang sudah disediakan. Kan belum tentu semua orang yang pub itu mau begituan ada kan yang cuma refreshing untuk cari hiburan…”

Hal terpenting yang juga masih diperhatikan oleh para PSK ini adalah masalah narkotika. Kehidupan malam memang tidak jauh dengan masalah narkotika. Para PSK mengaku mereka sangat menjaga jarak dengan obat-obatan haram tersebut. Selain tidak ditanggung oleh perusahaan apabila mereka terjaring, para PSK ini juga masih memikirkan dirinya sebagai tulang punggung keluarga.

  1. SISI MANIS dan PAHIT PROFESI

Setiap pekerjaan tentu mempunyai sisi manis dan pahit selama menjalaninya. Kiki mengaku pernah ditawari tiga ban istilah untuk berhubungan badan langsung dengan dua laki-laki melalui vagina dan dubur. Sebagai PSK yang professional dan memang tujuan utamanya adalah uang ia menerima tawaran tersebut dengan bayaran Rp.350.000,- per jam yang biasanya hanya Rp.200.000-per jam. Dalam satu malam mereka dapat melayani hingga 7 pelanggan. Pendapatan mereka hanyalah Rp.70.000,- dari setiap jam melayani pelanggan. Setiap pelanggan yang melewati beberapa menit saja dari waktu satu jam akan dihitung menjadi dua jam. Dalam satu minggu penuh bekerja setiap malamnya minimal mereka mendapatkan dua pelanggan setiap malam.

Alasan para PSK yang kita ketahui lebih suka menggaet pelanggan – pelanggan yang lebih tua “karena kalo om-om kan tips nya kenceng…kalo anak-anak muda mah kurang”, tutur Nola. Selain alasan tips yang besar para PSK ini juga mengaku kalau pelanggan-pelanggan muda sangat menyiksa mereka dikarena mereka diminta untuk meniru-niru adegan-adegan dalam film porno.

Beberapa diantara para PSK ini juga mengaku ada yang mendapatkan penghidupan yang lebih dari cukup apabila sudah ada pelanggan yang sudah kecantol dengannya. Saat ini Kiki menjadi salah satu peliharaan seorang petinggi dari sebuah organisasi. Dirinya mengaku ia selalu dibelikan apa yang dia mau. Namun Kiki harus senantiasa ready apabila sewaktu-waktu om yang memeliharanya membutuhkannya. Sehingga tak jarang Kiki rela absen di tempat kerja demi menjaga kepuasan pelanggannya.

  1. KESEHATAN

Bekerja penuh dalam seminggu tentunya membuat kondisi para PSK ini tidak stabil dan rentan terhadap penyakit apalagi penyakit kelamin. Dari pernyataan para PSK ini kami mendapatkan informasi bahwa setiap dua minggu sekali seorang dokter langganan selalu mendatangi mereka untuk memberikan suntik antibiotic seharga Rp.30.000,- dan untuk tetap menjaga kondisi kelamin sebagai asset utama para PSK ini melakukan gurah vagina setiap bulan secara rutin dengan menghabiskan Rp.200.000. Kesemuanya ini menjadi tanggungan pribadi para PSK ini.

Untuk menjaga agar kondisi selalu fit, para PSK ini mempunyai strategi khusus, “Yah kita usahakan lah gimana supaya waktu di kamar kita ajak ngobrol jadi maen nya cuma bentar.” Tidak jarang para PSK ini bertemu dengan kaum-kaum yang memikirkan masalah kesehatan mereka (istilah bagi para PSK ini adalah kaum intelek) saat pulang kantor dan menyambangi tempat kerja mereka, mereka selalu menggunakan alat kontrasepsi berupa kondom yang ditawati oleh para room boy di tempat kerja mereka.

  1. RENCANA Ke DEPAN

Untuk harapan kedepannya setiap PSK ini mempunyai jawab-jawaban tersendiri. Menurut Kiki apabila ada seorang pria yang mau menerimanya maka ia siap untuk meninggalkan pekerjaan ini dan menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik sedangkan Ana belum tau hingga kapan akan menggeluti profesi ini.

Nola juga berharap bisa menjalani kehidupan seperti wanita biasa, ingin menikah dan punya anak. Pernah ia mencoba menjalin cinta dengan seorang pria tapi hubungan itu sia-sia karena laki-laki itu hanya tertarik tubuhnya saja. Dijalani dulu aja deh, pengennya sih lepas dari lingkaran setan ini.. doakan saja yah..hehehe”, katanya dengan canda.

Kisah Marina dan Ivana.

Marina (29), merupakan PSK asal Rusia dengan tinggi badan kira-kira 175 cm. hebatnya lagi dia bisa berbahasa Korea, sedikit Inggris dan baru belajar bahasa Indonesia. Rambutnya panjang gelombang dan pirang, pakaiannya sangat minim seperti sudah terbiasa dengan hawa dingin di dalam klub. Marina mengaku datang ke Jakarta karena alasan kesulitan ekonomi, sebelumnya ia pernah menikah, sayngnya sekarang ia menjadi janda. Ia bercerita tentang suaminya dengan wajah menahan sedih, dulu saat ia tinggal dengan suaminya, Alexander hidupnya tergolong mapan dan berkecukupan. Suaminya mempunyai bisnis jual beli mobil. Tapi suatu ketika suaminya ditembak mati oleh seseorang yang tidak dikenal. Harapan Marina pun pupus, semakin lama uang tabungannya tidak bisa lagi membiayai hidupnya. Kemudian ia ditawari oleh temannya yang lebih dulu telah menjadi PSK di Indonesia untuk ikut ke Jakarta dan menjadi PSK. Akhirnya Marina memutuskan untuk ikut dengan maksud megubah nasib. Sesampai di Jakarta, ia cukup terkejut ternyata banyak juga gadis-gadis dari negara bahkan sekota dengan Marina ada di “tempat” ini. Ia juga mengeluh ternyata bisnis di Jakarta tidak langsung membuatnya kaya mendadak, “ mungkin karena saya masih baru waktu itu”, katanya sambil tertawa kecil. Hal yang lebih membuat kami terkejut adalah ternyata Marina adalah seorang sarjana S1 dalam bidang hukum, lulusan salah satu Universitas di Rusia. Sayangnya, mengapa ia tidak meggunakan ilmunya untuk mencari kerja yang lebih baik dan tidak menjalani pekerjaan yang melanggar norma susila ini.

Lain lagi dengan kisah Ivana yang sekarang berusia 27 tahun yang sama-sama berasal dari Rusia, wanita ini tidak kalah cantik dengan Marina sedikit lebih pendek dengan tinggi sekitar 165 cm dan rambut pirang kecoklatan. Ia menguasssai bahasa Inggris dan sedikit Indonesia. Berbeda dengan kisah Marina yang pertama kali datang ke Jakarta dengan tujuan menjadi PSK, Ivana datang pertama kali ke Indonesia adalah menjadi seorang akunting di sebuah bank asing di Jakarta, tapi ada sebuah peristiwa yang tidak mau ia katakan yang mengubah jalan hidupnya menjadi seorang PSK. Ivana adalah seorang gadis dengan latar pendidikan baik, sarjana akunting di sebuah Universitas di Rusia. Sebenarnya ia tidak berminat menjadi penjaja seks, dulu ia gadis baik-baik di kota asalnya tapi karena terhimpit ekonomi, “ manusia bisa berubah 180 derajat, hahaha….” Katanya dengan tertawa kecil. “ sekarang saya lebih nakal, tidak mendapat tamu beberapa hari saja sudah resah” tambahnya lagi.

  1. KELUARGA

Karena Marina sudah menikah dia bukan lagi tanggungan keluarganya. “ keluarga saya tidak peduli dengan saya, yang mereka tahu saya masih hidup, hahaha..”. marina mengakui masih merindukan keluarganya, ia merasa malu bertemu keluarganya dalam keadaan sekarang.

Keluarga Ivana hanya mengetahui ia bekerja di Jakarta sebagai akunting. Siapa menyangka ternyata anak mereka menjadi penjaja seks. “ gadis tidak perawan lagi tidak aneh disana, tidak seperti di Indonesia…yak an..katanya dengan bahasa Indonesia tertatih-tatih.

  1. KEHIDUPAN MALAM

Untuk menemani pelanggan biasanya dilakukan suite room di atas klub ini. Karena mereka PSK asing harganya juga setaraf dollar. Bila dibandingka dengna PSK domestic yang satu malam berkisar Rp. 350.00an, PSK elite ini bisa mencapai tiga kali lipatnya bahkan lebih. Tidak jarang Marina dan Ivana dipesan langsung, jadi mereka tidak melakukan hubungan seks di suite room yang disediakan melainkan di hotel berbintang mewah. Pelanggan mereka pastinya golongan atas, pekerja kantor yang sudah memiliki jabatan tinggi bahkan pejabat-pejabat. Ada juga anak-anak orang kaya yang penasaran mencicipi “hidangan asing”.

Marina bercerita kisahnya dengan salah satu pelanggan, karena ia sedang menghadapi dilema kantong kering, maka ia suka berbohong kepada pelanggannya. “ Besok visa saya habis dan perlu uang 2juta, saya harus mengurus besok tapi saya tidak punya uang, bisakah kamu membantu saya?.” Katanya pura-pura lesu. Tentu saja mau tidak mau pria yang memakai jasanya itu harus membayar jumlah uang yang dikatakan Marina. “Hahaha, padahal saya membohonginya..” kenang Marina.

PSK asing datang ke Indonesia biasanya lewat visa kunjungan wisata atau bekerja sebagai professional, seperti visa yang dimiliki Ivana.

Bicara mengenai tariff sangat beragam sekali, tergantung klub mana yang dikunjungi. PSK asal Eropa biasanya paling mahal dengan harga bekisar antara 1-2 juta lebih, Thailand dan China berkisar antara 750ribu- 1juta rupiah. Lumayan jauh dibandingan PSK kualitas “ekspor”.

  1. KODE ETIK DUNIA PROSTITUSI

Kedua wanita inipun menjawab sama. Hal-hal yang harus diperhatikan saat menjalani tugas, Marina sanga tidak setuju dengan pelanggan yang memaksanya memakai narkotika. Kadang ada pelanggan yang sebelum melakukan hubungan seks harus menyuntikan narkotika dulu untuk kepuasan. “ Walaupun saya sudah dipandang sebagai wanita jalang, saya bukanlah penikmat barang iblis itu”, jelas Marina. Sama halnya dengan Ivana walau ia mengaku suka mencampur minumannya dengan ekstesi tapi menolak menggunakan narkotik saat berhubungan, karena pria itu bias melukainnya karena aliran darahnya terpacu dan merasa lebih berani kadang tidak sadarkan diri dan melakukan tindak kekerasan.

Hal lainnya adalah penggunaan alat kontrasepsi, “Kesehatan penting, saya juga tidak mau tertular HIV” ujar Marina dan Ivana. Jika mereka tidak mau menggunaan kondom, mereka harus membayar dua kali lipat.

  1. SISI MANIS dan PAHIT PROFESI

Sesuatu yang menarik dari pekerjaan ini tentu saja penghasilannya, kata mereka berdua. Apalagi jika sedang kebanjiran order. “Bisa jadi jutawan, hahaha”, tawa Ivana. Hal yang menarik lainnya jika mereka mendapat pelanggan dengan jabatan tinggi, direktur misalnya. Segala sesuatu dalam hidupnya bisa terpenuhi. Selain mendapat penghasilan dari para pelanggan, hidup mereka juga ditanggung oleh “perusahaan” diberi fasilitas seperti apartemen, makan, pakaian, pulsa dan uang jajan. Tidak perlu memikirkan tinggal dimana, makan apa karena semua ditanggung.

Semuanya tidak selalu berjalan mulus, kadang keadaan sulit sering membelit kedua PSK asing ini. Jika PSK “ekspor” sering terjaring operesi polisi dadakan lain halnya dengan PSK “impor”, polisi bekerja sama dengan pihak imigrasi melakukan razia, mereka akan menangkap PSK yang visanya belum diperpanjang ataupun yang sedang “mangkal” di klub. Karena razia itu otomatis para PSK harus libur beberapa hari dan bersembunyi di apartemen. Tentu saja penghasilan menurun drastic karena tidak ada tamu yang mampir. Bahkan jam kerjanya dibatasi dari mulanya sampai jam 3pagi sekarang sampai jam 11 malam saja. “ Saya sedih tidak bisa kemana-mana dan tidak terima tamu.” Ujar Ivana.

  1. KESEHATAN

Kesehatan menyangkut performa kerja para PSK asing ini dan harus dijaga baik-baik. Mereka mengatakan hanya butuh cek rutin ke rumah sakit atau poliklinik special. Mereka juga mengutamakan menggunakan alat kontrasepsi pada pelanggan. Jika terdapat penyakit kelamin, perusahaan yang musti bertanggung jawab terhadap biaya pengobatan. “ Jika terjadi kehamilan?? Wah saya juga bingung karena untungnya saya belum pernah hamil oleh pelanggan, jika saya hamil yah..terpaksa gugurkan saja…..semoga saja tidak yah..”, kata Marina

Yah..saya juga sependapat dengannya”, balas Ivana.

  1. RENCANA Ke DEPAN

Bagi Marina rencana kedepannya adalah bila kondisi sudah memungkinkan (mapan) saya akan kembali ke Negara asal saya dan tidak ingin lagi kembali ke Jakarta. “ Pengalaman sekali seumur hidup saja di Jakarta, tapi saya mau berlibur di Bali dulu…hahahaha”, jelas Marina.

Umm…ada saatnya saya berhenti dari profesi ini, saya juga ingin hidup bahagia bukan dari materi belaka”, kata Ivana tegas

Apr
09

Cindy Christy Arum

15 FEBRUARY 1988

Home: Jl. Pahlawan No 155A Karang Asem Timur- Bogor
Boarding House: Jl. S Parman Blok E2- SLIPIEmail: candy_crm@yahoo.com
Objective

To gain my knowledge and receive new experience in media field that suitable with my major in College; Mass Communication.

Education
  • 2006 till now: Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi The London School of Public Relations- Jakarta Batch X, concentrate in Mass Communication.

Work Experience
  • Member in Radio Club LSPR as a Announcer 2006-2008

  • Join News Club LSPR as a Journalist 2008-2009

  • Join LSPR TV as Promo Team ( Making PSA ) 2008-2009

  • Join 4C ( Climate Change Championship Club) 2009

  • As a Lighting person in Project Theatre “Little Women” 2008

  • Layouter Magazine in Tiberias Magazine 2008-2009

  • Desain Graphic Freelance at Interlude Dance Academy 2009
Skills

English, Intermediate

TV Production : Camera Person, Lighting person

Computer :

  • Microsoft Office
  • Adobe Indesign CS3
  • Adobe Photoshop CS3
  • Adobe Premiere CS3
Personality
Initiative,curious,creative,hard working, and want to learn

Interest and activities

I like to read interesting books and novel such detectives, encyclopedia, and comics. In my spare time love to watching movies, listening music, browsing internet, and play interactive computer games. Last but not least, I enjoy do my homework =).

Apr
08

Semester 4 ini, banyak pengalaman yang berharga salah satunya adalah project Teater. Sibuk banget dan butuh biaya besar, disini saya berperan sebagai Lighting Manager. Tugasnya mendesain, mengetahui jenis-jenis lampu, setting lampunya, dan tentu saja yang mengarahkan lampu2 dipanggung.

Pengalaman tak terlupakan karena saya hanya berdua dengan Pungky sabagai partner, beratnya itu loh menahan Follow Spot! dan desain yang sudah dibuat berbulan2, pas Hari H berubah Total, kita ganti secara insting..hahaha

Poster teater Little Women

Poster teater Little Women

Peran saya sebagai Lighting Manager

Peran saya sebagai Lighting Manager

Apr
08

Teori Organisasi

Teori Organisasi adalah jaringan yang menghubungkan komunikasi antar anggota di dalam sebuah organisasi. Teori organisasi dibagi menjadi 3 yaitu, teori klasik, teori hubungan manusia, dan teori sistem social.

  • Teori Klasik

Teori klasik organisasi berkaitan dengan desain dan struktur dari sebuah organisasi bukan dengan orang yang terlibat dalam organisasi tersebut. Mula-mula teori ini berkembang dari teori saintifik manajemen yaitu menekankan bahwa seorang pekerja akan bekerja semaksimal mungkin dengan termotivasi oleh uang, sebagai kebutuhan yang utama.

Dua tokoh yang berpengaruh pada teori klasik adalah Henry Fayol dan Max Weber.

Prinsip-prinsip manajemen Henry Fayol:

1. Pembagian kerja

2. Otoritas dan tanggung jawab

3. Disiplin

4. Kesatuan Perintah (satu pemimpin)

5. Kesatuan arah (satu tujuan)

6. Mementingkan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadi

7. Pembayaran yang sesuai/ adil

8. Sentralisasi/ terpusat

9. Rantai komando/perintah

10. Perintah (setiap orang memiliki posisinya masing-masing)

11. Keadilan/ kejujuran

12. Kedudukan jabatan tiap personnel yang stabil

13. Inisiatif

14. Memiliki rasa kebersamaan

Sedangkan Max Weber lebih menekankan pentingnya birokrasi atau struktur hirarki dalam kelangsungan sebuah organisasi. Karakteristik hirarki yang dimaksud adalah sbb:

  1. Penyelesaian tugas berdasarkan persetujuan atau peraturan yang berlaku.
  2. Pembagian kerja per divisi dan tiap divisi memiliki seorang pemimpin.
  3. Memiliki prinsip hirarki ( antara atasan dan bawahan)

4. Memiliki aturan yang jelas dalam setiap divisi

5. Pemisahan alat produksi antara staf administrasi dengan Pemilik

  1. Pemisahan barang pribadi dengan perlengkapan organisasi
  2. Sumber daya bebas dari pengaruh luar
  3. Sebuah struktur dimana tidak ada tindakan monopoli antar sesama personnel.
  4. Semua tindakan administrasi,peraturan, dan kebijakan harus ditetapkan secara tertulis.

Keith Davis menyatakan anggota dari organisasi birokrasi akan bertahan lama selama ia menaati peraturan yang ada dan tidak mengacau.

Ia juga menyimpulkan 4 kunci dari birokrasi yaitu, spesialisasi pekerjaan yang tinggi, otoritas hirarki yang kaku, aturan dan control yang terperinci, dan impersonality.

Definisi organisasi formal menurut Scott adalah sebuah sistem dari aktivitas yang terkoordinasi dari sekelompok manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu dibawah kekuasaan pemimpin. Scott menyimpulkan empat kunci komponen dari teori klasik yaitu; 1. pembagian kerja, dimana sebuah organisasi membagi pekerja atas fungsi, jenis pekerjaan dan tanggung jawabnya masing-masing, 2. hirarki proses fungsional, dimana dalam sebuah organisasi terdapat tingkat-tingkat pekerja sesuai fungsinya, 3. struktur, ada 2 macam struktur, line dan staf. Line adalah garis perintah dari atasan kepada bawahan sedangkan staf adalah orang/ pekerja yang menjalankan garis komando ini, 4. pengawasan yang ketat, yang dilakukan pemimpin per divisinya agar proses produksi berjalan dengan lancar.

Apr
08

Ada Malaikat di Teater Festival

STIKOM LSPR mengadakan Teater Festival tahunan yang ke-4 mulai 2-7 Juli 2008. Teater Festival ini diikuti oleh 14 kelas jurusan Mass Communication Batch X. Hari ke-5 Teater Festival tanggal 7 Juli 2008 giliran Teen Angel unjuk gigi dipanggung auditorium Prof.Dr. Djayusman. Teen Angel diproduksi oleh kelas MC 10-11B yang diambil dari sebuah sricpt karya DM Bocaz Larson. Selain menampilkan drama, tari-tarian bergaya eighties pun disuguhkan kepada penonton untuk membangun suasana meriah pengusir bosan. Kostum tabrak warna plus rambut sasak besar dan lagu-lagu yang kental tahun 80an pun mendukung tema cerita ini yang memang bersetting tahun 80an.

Teen Angel ini berkisah mengenai seorang gadis bernama Peggy (Dara) yang meninggal akibat kecelakaan. Sesampainya di pintu gerbang surga ia bertemu Malaikat Gabrielle ( Aiki) yang memberinya misi yang harus dilakukukan untuk turun ke bumi agar ia bisa diterima disurga. Bingung apa yang harus ia lakukan di bumi dan tanpa ingatan, ia bertemu seorang gadis cupu pelayan restoran bernama Kate, yang ternyata adalah teman baiknya dahulu. Kate (Rizky) sangat menyukai seorang pria bernama Rick (Kemal), Peggy akhirnya memutuskan untuk membantu percintaan Kate dan Rick. Tugas Peggy tidak berjalan mulus, muncul pria misterius bernama David yang membangkitkan memori Peggy dan hampir menggagalkan tugasnya. Sampai akhirnya ia ingat Rick adalah pacarnya. Dengan rela hati, Peggy melepaskan Rick untuk Kate, Peggy pun menerima sayap dari Gabrielle sebagai tanda ia diterima disurga tentunya ia juga menemukan cinta baru dari David.

Pada Akhir acara, Yessy Gusman sebagai lecturer menerima Hand Bucket sebagai tanda kesuksesan kelas MC 10-11B mementaskan produksi teater mereka. Hand bucket juga diterima oleh Mr. Ravi Makhija sebagai Dean Campus B, tidak lupa director dan producer Teen Angel pun menerima karangan bunga yang cantik. Remigius Septian salah satu crew Teen Angel berpendapat bahwa ada satu ajaran yang bisa dipetik dari Teater Festival ini yaitu memacu semangat kebersamaan dan pengalamanya yang tidak bisa dibandingkan apapun. Semoga saja Teen Angel mendapat penghargaan di malam Awarding Night tanggal 20 Juli nanti. (Cindy)

Apr
08

MANAGING CONFLICT

I. Pengertian Konflik

Robbins (1996) dalam "Organization Behavior" menjelaskan bahwa konflik
adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian
antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang
terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.
 

Dalam sebuah organisasi khususnya organisasi besar, dalam hal pembagian kerja, sering menimbulkan konflik, antara unit kerja yang ada atau konflik antar organisasi. Timbulnya konflik ini dikarenakan adanya perbedaan tujuan antara satu pihak dengan pihak lain yang terlibat dalam konflik tersebut.

Oleh karena itu diperlukan kerjasama dan koordinasi antar struktur dalam organisasi atau antar organisasi sehingga dapat meminimalkan terjadinya perbedaan.

II. Sumber-Sumber Konflik

Dalam sebuah organisasi khususnya organisasi besar, dalam hal pembagian kerja, sering menimbulkan konflik, antara unit kerja yang ada atau konflik antar organisasi. Timbulnya konflik ini dikarenakan adanya perbedaan tujuan antara satu pihak dengan pihak lain yang terlibat dalam konflik tersebut.

Oleh karena itu diperlukan kerjasama dan koordinasi antar struktur dalam organisasi atau antar organisasi sehingga dapat meminimalkan terjadinya perbedaan.

Ross (1993) mengemukakan ada dua sumber konflik yang terjadi dalam sebuah organisasi atau kelompok, adalah adanya unsur persaingan dan unsur kekuatan.

Sumber-sumber konflik dapat dibagi menjadi:

II.1 Role of conflict

v Intrarole conflict.

Konflik yang terjadi jika seseorang diharapkan untuk memenuhi harapan – harapan tersebut berdasarkan peran yang dilakoninya.

Contoh : seorang guru mempunyai banyak peran di sekolah yakni sebagai pengajar, orang tua, teman dan sahabat sebagai murid – muridnya. Beliau harus menyeimbangkan peran – perannya tersebut supaya komunikasi yang terjalin berjalan dengan lancar.

v Interrole conflict.

Konflik yang terjadi dalam suatu keadaan dimana seseorang harus membuat keputusan di antara beberapa pilihan yang bersamaan waktunya.

Contoh : seorang wanita karir yang mempunyai jam terbang yang tinggi dalam sewaktu – waktu diharuskan menghadiri 2 pertemuan penting dalam waktu yang sama. Sebagai seseorang yang professional, dia harus memilih satu di antara 2 pilihan tersebut.

v Interpersonal role.

Kompetisi yang terjadi di antara dua atau lebih individu di dalam suatu grup.

Contoh : Dlm dunia kerja, biasanya senior – senior yang menganggap dirinya sudah lebih berpengalaman, akan bertindak semena – mena pada juniornya dengan berbagai cara, seperti mengkambing domba kan atau berusaha memecah belah.

II.2 Values and Goal Differences

Konflik biasanya terjadi saat kelompok / grup mempunyai tujuan dan nilai – nilai yang berbeda.

II.3 Competition for Resources

Persaingan terhadap sumber – sumber berfungsi paling baik ketika semua pihak menyadari kekuatan hubungan di antara mereka dan menyadari bahwa sangat penting untuk bertindak.

Di dalam sebuah organisasi, terdapat sumber-sumber konflik. Applbaum dan teman kerjanya mengungkap empat penyebab dari hal ini:

1. Anggota-anggota kelompok bekerja secara akrab dan saling terikat

2. Anggota-anggota kelompok saling berbeda dalam mengembangkan kreatifitas.

3. anggota-anggota kelompok memiliki nilai-nilai dang kebutuhan yang berbeda-beda.

4. Kelompok-kelompok menghadapi keputusan yang mengarah pada keberlangsungan suatu kelompok.

III. Tipe-tipe Konflik, diantaranya adalah:

III.1 Personal Conflict

Adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik biasanya terjadi saat seseorang memiliki dua keinginan sekaligus pada waktu yang bersamaan. Terjadi juga dalam hal-hal sebagai berikut:

· Kebutuhan seseorang akan sesuatu, bisa berupa barang, nilai atau hasrat mencapai suatu tujuan

· Persaingan dalam memuaskan keinginannya

· Frustasi karena keterbatasannya

· Timbul ketidakcocokan

III.2 Inetrpersonal Conflict

Adalah pertentangan antara seseorang dengan orang lain. Penyebab interpersonal konflik adalah:

1. Perbedaan individu, karena pendapat maupun keinginan

2. Terbatasnya sumber daya yang tersedia

3. Perbedaan peran atau dua orang yang berbeda status, jabatan dan bidang kerja.

III.3 Organizational Conflict

Adalah konflik antar kelompok dalam sebuah organisasi.

Penyebabnya antara lain:

  1. Tingkatan jabatan
  2. Fungsi dan peran yang rumit dalam manajemen
  3. konflik antara line dan staff

III.4 Intergroup Conflict

Nielsen berkata bahwa, intergroup conflict bisa terjadi dikarenakan oleh perbedaan karakteristik seseorang, perbedaan interpretasi terhadap jumlah penghargaan atau status yang diberikan oleh organisasi, perbedaan persepsi dan pengalaman, dan persaingan terhadap sumber penghasilan organisasi.

Komponen terpenting di dalam intergroup conflict adalah konteks dan hubungan di dalam kelompok itu sendiri (Putman dan Poole, 1988). Beberapa strategi yang dipakai dalam penanganan intergroup conflik adalah:

1. stuctural interventions

Mengarah pada perubahan sruktur organisasi dan realokasi sumber-sumber organisasi. Hal ini bisa dilakukan dengan pengembangan aturan-aturan formal yang mengatur perilaku serta dengan menempatkan unsur paksaan dalam jaringan komunikasi.

2. process interventions

Mengarah pada penghapusan batasan-batasan yang ada pada kelompok dan menggunakan tujuan yang dibentuk oleh atasan untuk menyatukan kelompok.

IV. Penyelesaian Konflik

Banyak sekali teori untuk menyelesaikan konflik dalam sebuah organisasi.

Menurut Spiegel (1994) ada lima tindakan yang dapat dilakukan dalam penyelesaian konflik, yaitu:

  1. Berkompetisi

Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri di atas kepentingan pihak lain. Perlu diperhatikan situasi menang-kalah ( win-win solution) akan terjadi di sini.

  1. Menghindari konflik

Hal ini dilakukan jika salah satu pihak menhindari suatu situasi secara fisik ataupun psikologis. Tindakan ini hanya menunda konflik yang terjadi dan situasi win-win solution bisa terjadi disini. Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan suasana tapi nantinya konflik dapat meletus kembali.

  1. Akomodasi

Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan kepentingan pribadi agar pihak lain pihak lain mendapat keuntungan. Hal ini dilakukan jika kta ingin menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut.

  1. Kompromi

Tindakan ini dilakukan jika kedua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama. Kedua belah pihak mengorbankan sebagian kepentingannya untuk mendapat situasi win-win solution.

  1. Kolaborasi

Menciptakan situasi menang-menang dengan saling bekerja sama. Usaha ini adalah pendekatan pemecahan problem yang memerlukan integrasi dari kedua belah pihak.

Interaksi Win-Win

a. Win-Lose ( menang-kalah)

Dalam hal ini seseorang cenderung menggunakan kekuasaan, jabatan, mandat, barang milik, atau kepribadian untuk mendapatkan apa yang diinginkan dengan mengorbankan orang lain. Paradigma ini membuat seseorang merasa berarti jika ia bisa menang dan orang lain kalah.

b. Lose-Win (kalah-menang)

Dalam hal ini seseorang tidak mempunyai tuntutan, visi, dan harapan. Ia cenderung cepat menyenangkan atau memenuhi tuntutan orang lain. Mereka mencari kekuatan dari popularitas atau penerimaan, maka menang bukanlah yang utama. Akibatnya orang tersebut banyak memendam perasaan dan ide-idenya tidak terungkap.

c. Lose-Lose (kalah-kalah)

Biasa terjadi pada orang yang sama-sama memiliki paradigma win-lose (menang-kalah) karena keduanya tidak bisa bernegoisasi secara sehat, maka mereka berprinsip jika tidak ada yang menang, lebih baik semuanya kalah.

d. Win (menang)

Orang yang bermentalitas menang tidak harus menginginkan orang lain kalah. Hal terpenting adalah mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Akibatnya mereka tidak bisa akrab dengan orang lain, merasa kesepian, dan sulit bekerja sama dalam tim.

e. Win-Win ( menang-menang)

Menang-menang adalah kerangka pikiran dan hati yang terus-menerus mencari keuntungna bersana dalam semua interaksi. Paradigma ini mengusahakan semua pihak merasa senang dan puas dengan pemecahan masalah atau keputusan yang diambil dan memandang kehidupan sebagai arena kerja bukan persaingan. Hal ini menimbulkan kepuasaan dan meningkatkan kerja sama yang kreatif.

Teknik penyelesaian konflik lain adalah dengan cara Alternative Dispute Resolutiion (ADR), ada dua bentuk yaitu Mediasi dan Arbitrasi.

  1. Mediasi (mediation)

Adalah mengundang pihak ketiga yang netral dalam soal perselisihan yang ada. Pihak ketiga memiliki tugas utama untuk mengusahakan suatu penyelesaian secara damai. Kedudukan pihak ketiga adalah sebagai penasihat dan tidak berwenang untuk memberi keputusan-keputusan bagi penyelesaian konflik tersebut.

  1. Arbitrasi (arbtration)

Merupakan suatu cara untuk mencapai kompromi apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri. Konflik diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh suatu badan yang berkedudukan lebih tinggi dari pihak-pihak yang berselisih.

Tujuh strategi dalam mengurangi intergroup conflict (Nielsen):

1. Physical separation: Mengurangi kesempatan berinteraksi

2. Limited interaction: Tujuan dari atasan serta pembuatan keputusan telah lebih dulu diselesaikan.

3. Use of integrator: Individu yang dilihat oleh kedua kelompok sebagai orang yang berstatus tinggi.

4. Third-party consultants: Pihak netral berstatus tinggi, yang akan menengahkan lewat proses negosiasi di antara perwakilan dua kelompok.

5. Negotiation without consultants: Negosiasi langsung tanpa pihak ketiga.

6. Exchange of members: Klarifikasi masalah serta keakraban dari tiap kelompok, sehingga dapat mengurangi perbedaan persepsi.

7. Multilevel interaction: Interaksi yang mendalam antara kedua kelompok

Ada 3 tahap konflik yang dijelaskan oleh Papa & Canary yaitu :

1 differentiation

2 mutual problem description

3 integration

Differentiation (perbedaan) mengarah kepada proses dari seseorang dalam arti perbedaan ke integrasi . Papa & Canary berdebat bahwa tahap pertengahan dijadikan, dinamakan mutual problem description (deskripsi problem kebersamaan).

Untuk menjelaskan suatu konflik pada hubungan bersama setiap kelompok menerima tanggung jawab untuk keadaan suatu konflik dan membangun konflik secara sosial dengan hubungan yang dapat dimengerti. Deskripsi ini juga mengharuskan masalah konflik dijelaskan sebagai suatu usaha yang diharuskan dari setiap kelompok untuk mencapai solusi kebersamaan yang memuaskan.

Tahap terakhir dari managemen konflik adalah fase integrasi. Dalam tahap ini kelompok-kelompok tetap fokus pada masalah dan berjanji pada diri mereka sendiri untuk mendapatkan solusi yang mencapai tujuan dari tiap kelompok.

V. Peranan Konflik

Banyak pandangan mengenai konflik dalam organisasi. Pandangan tradisional mengatakan bahwa konflik hanyalah merupakan gejala abnormal yang mempunyai akibat-akibat negatif sehingga perlu dilenyapkan. Pendapat tradisional ini dapat diuraikan sebagai berikut :
a.       konflik hanya merugikan organisasi karena itu harus di hindarkan dan ditiadakan.
b.      Konflik ditimbulkan karena perbedaan kepribadian dan karena kegagalan dalam kepemimpinan.
c.       Konflik diselesaikan melalui pemisahan fisik atau dengan intervensi manajemen tingkat yang lebih tinggi.
Sedangkan pandangan yang modern menganggap konflik berakibat baik maupun buruk. Pandangan ini dapat diuraikan sebagai berikut:
a.       konflik adalah suatu akibat yang tidak dapat dihindari dari interaksi organisasi dan dapat diatasi dengna mengenali sumber-sumber konflik.
b.      Konflik diselesaikan dengna cara pengenalan sebab dan pemecahan masalah. 
Dalam pandangan modern ini konflik sebenarnya dapat memberikan manfaat yang banyak bagi organisasi, contohnya sebagai ajang adu pendapat, sehingga organisasi bisa memperoleh pendapat-pendapat yang sudah tersaring.

Menurut pendapat Lorenz, suatu bentuk agresi yang dilakukan secara terkontrol sebenarnya dibutuhkan bagi manusia untuk bertahan. Karena itu, Bach dan Wyden juga mengidentifikasi tiga keuntungan dari suatu agresi yang membangun, yaitu:

1. masing-masing teman sekerja dapat tahu di mana pendirian mereka masing-masing.

2. mereka dapat mengenali konfik yang sedang terjadi dan belajar untuk menyelesaikannya.

3. masing-masing teman sekerja dapat saling diingatkan tentang batas toleransi yang dimiliki seseorang, dalam sebuah dimensi hubungan.

 

Apr
08

Rahasia Sukses Kak Renata

Renata Tirta Kurniawan, siapa sih yang gak kenal kakak yang satu ini, aktif, cantik, dan berprestasi. Setiap STIKOM LSPR menggelar acara-acara besar pasti ada kak Renata. Yuk kita kenal lebih dekat Cici Renata,panggilan akrabnya di kampus.

Kakak yang jago nge-MC ini ternyata telah memulai karier presenternya sejak kelas 4 SD membawakan acara “Panggung Prestasi Anak” di TPI. Dengan dukungan sang mama, akhirnya Kak Renata melebarkan sayapnya di dunia presenter. Ratusan acara pernah ia bawakan, dari MC pernikahan sampai pernah dikontrak menjadi MC Nestle dan manggung sampai ke luar-luar pulau Jawa. Mungkin bagi teman-teman yang zaman dulu suka nonton Kring-Kring Olala di TPI pasti gak asing lagi dengan Kak Renata. Padahal ia mengaku pertama masuk STIKOM- London School Public Relations tahun 2002 sebagai mahasiswi Mass Communication Batch VI, ia berpenampilan biasa dan cenderung pendiam. Tapi bagaimana bisa ia menjadi mahasiswi yang aktif dan percaya diri seperti sekarang. Yuk, kita simak rahasia hidup Kak Renata yang menjadi sukses seperti sekarang. Siapa tahu kita belajar sesuatu dan bisa mendapat inspirasi.

Awalnya ia ikut Choir club karena berkaitan dengan hobinya yang suka menyanyi, lalu dari situ ia coba-coba ikut audisi London School Teatro tahun 2003, Grease. Ternyata ia terpilih sebagai Sandy main cast dalam Grease padahal saat itu ia baru Semester 1. Hebatnya lagi tahun 2004, ia terpilih menjadi main cast dalam AIDA berperan sebagai Amnerist dan yang menjadikan ia bangga foto Amnerist dipajang di beberapa tempat, salah satunya di Mobil Teatro. Tahun berikutnya, 2005 ia dipercayakan sebagai Production Manager teater Chicago. Baru pada January 2006 kakak yang lahir tanggal 4 Februari 1983 ini diminta langsung oleh Ibu Prita Kemal Gani,MBA,MCIPR,APR(UK) untuk bergabung di LSPR sebagai Project Officer.

Menjadi Project Officer suatu kebanggan bagi Kak Renata, karena bekerja tetap sebelum lulus adalah cita-citanya. Kebanggan disini bukan dinilai dari materi semata tetapi hal ini membuktikan dirinya sudah siap menjadi pekerja professional dan sudah mampu menghadapi dunia persaingan kerja. Tapi bekerja sebagai staff di sini, tidak selalu mulus karena pasti ada tantangan yang siap menunggu didepan seperti berhadapan dengan banyak orang yang berbeda karakter dan harus berkomitmen dengan waktu. Tapi dari tantangan yang muncul setiap saat ia pun punya kesempatan untuk belajar dan memetik hikmah dari pengalaman yang ia dapat.

Kakak yang menjadi Program Director saat Anniversary STIKOM London School of Public Relations ke-16 ini berpesan “ kita harus aktif mengetahui kemampuan dan mengeksplor bakat yang kita punya. Jangan sia-siakan waktu 4 tahun kuliah ini untuk main ke Mall atau langsung pulang ke rumah mendingan kita ikut club selain menambah wawasan sebelum kerja, kita juga bisa mengenal teman-teman lebih banyak dan saling share knowledge.” Tentu saja menjadi Kak Renata yang sekarang ini salah satunya adalah berkat aktif dalam club di LSPR. Ia pernah aktif di Club Choir, Radio, dan Teatro. Dari situ ia mengenal banyak teman dan menjadi orang yang lebih terbuka. “Ikut club pengaruhnya besar, melakukan pekerjaan yang sesuai hobi itu sangat menyenangkan.” Katanya meyakinkan.

Kakak yang ramah dalam menjawab pertanyaan ini punya serangkai kata untuk Anniversary LSPR ke-16, “Semoga STIKOM LSPR bisa mempertahankan posisinya yang baik yang dikenal dan dipercaya karena kualitasnya. Di tahun-tahun mendatang semoga LSPR lebih maju mengembangkan eksistensinya dan bisa mendunia.” Amin! Pastinya kita sebagai warga LSPR akan bangga jika LSPR dikenal mendunia. Happy Birthday STIKOM LSPR!!! (Cindy)

Apr
08

Liputan Workshop Autism Awareness Center, tanggal 6 February

London School Peduli Remaja Autis

London School Autism Awareness mengadakan workshop untuk para orang tua yang memiliki anak-anak “istimewa”. Workshop ini diadakan dua hari, yaitu tanggal 6 dan 7 Februari bertempat di Auditorium Prof. Djayusman, Kampus B. Topik yang diangkat pada hari pertama adalah “Remaja Autistik, Penanganan Kini dan Persiapan Nanti” yang dibahas oleh Drs. Dyah Puspita, psik (Pendiri Sekolah Khusu MANDIGA dan Pemerhati Masalah Autis).

Acara dibawakan oleh Renata Tirta serta maskot dari London School Autism Awareness Center, Goy-Goy. Pembukaan acara disambut oleh Ibu Prita Kemal Gani,MBA,MCIPR,APR(UK), Beliau menekankan; Remaja autistik harus mendapat bimbingan yang baik dari orang tuanya dan berharap workshop ini dapat memberikan manfaat bagi keluarga yang dianugrahi anak special. Workshop ini bukan saja diisi dengan sesi talk show dan tanya jawab, tapi juga dihibur oleh penampilan Ignatius Teddy Setiarman, putra dari Bapak Yandy Setiarman dan Ibu Maria Catharina Wantjik yang memiliki talenta special yaitu bermain drum dan membawakan dua buah lagu, disamping itu Teddy juga piawai bermain piano.

Workshop yang dimoderatori oleh Sophia Tobing ini mengulas seluk-beluk bagaimana menghadapi anak autistik saat menginjak masa remaja, agar para orang tua dapat membimbing anak-anaknya dengan baik, yaitu apa yang baik di lakukan dan tidak, batasan sopan dan pantas sesuai aturan yang berlaku di lingkungan umum sedini mungkin diajarkan.. Pembahasan ini juga memberikan pengetahuan bagi para orangtua mengenai perubahan-perubahan yang akan terjadi secara fisik, psikologis, dan emosional pada remaja autistik. Misalnya saja, remaja autistik rentan dengan emosional yang tidak stabil, mudah depresi, dan kebutuhan seksual yang kadang tidak terkendali. Masalah Hygiene atau kebersihan remaja autis juga harus diperhatikan, karena menginjak usia pubertas tubuh mereka juga berubah, perlu ada pembentukan kebiasaan baru.

Partisipan yang hadir pun menanggapi dengan baik jalannya workshop ini, mereka dengan antusias bertanya mengenai kondisi remaja autistik. Diharapkan kedepannya London School Autism Awareness Center tetap memberikan info-info terbaru seputar anak-anak yang terlahir special. (Cindy).